Jumat, 14 Desember 2012

Mustika Kelapa

Mustika Kelapa
Mustika Umbut Kelapa Ditemukan Warga



Mamuju Sulpos- Sebagai Ummat yang beragama kita sebagai manusia menyakini akan adanya hal gaib sebagai tanda dari adanya Tuhan yang menciptakan segala Alam dan Isinya serta itu merupakan sebuah tanda atas kekuasaannya yang di perlihatkan kepada manusia agar bertaqwa kepadanya.

Seperti yang dialami oleh Keluarga Mustari dan Jumarsih, Pasangan Suami istri yang tinggal di dusun Wae Tuo,desa Tamen mongga kec.Tommo Kab.Mamuju. Awalnya pasangan keluarga ini tidak menyangka jika akan mendapatkan sebuah mustika Umbut Kelapa karena sebelumnya tidak ada firasat atau tanda maupun petunjuk yang dirasakan keduannya.

Ihwal penemuan mustika ini di ceritakan oleh Jumarsih kepada Wartawan Tabloid ini beberapa waktu lalu,” Ketika itu seperti biasa Jumarsih memetik buah kelapa untuk dijual kepedagang dan pada saat itu tepatnya Sabtu 24 November atau pas tanggal 10 Muharram sekira jam 8.00 Pagi waktu setempat, dia mengumpulkan buah kelapa dan tak jauh dari rumahnya dia memungut buah kelapa yang merupakan kelapa yang dulunya ditanam sebagai tanda Ari-ari anaknya yang bernamaq Muhammad Rikra yang sekarang sudah duduk di kelas 3 SMP.

Saat pedagang  datang dan memeriksa satu-persatu buah kelapa yang telah dikumpulkan, salah satu buah yaitu dari kelapa yang merupakan tanda Ari-ari anaknya tidak diambil oleh pedagang karena dianggap rusak lalu dia buang, akan tetapi Anak dari pasangan Mustari dan Jumarsih memungut kelapa tersebut dan oleh bapaknya yaitu Mustari memcoba membelah buah kelapa itu, dan Alangkah kagetnya disaat buah kelapa itu terbelah karena didalamnya terdapat sebuah benda yang menyerupai Umbut Kelapa yang telah membatu lengkap dengan Akar dan tunasnya.yang berukuran kurang-lebih 7.cm

Yang anehnya lagi karena tunas berwarna agak kekuningan yang telah membatu ini bentuknya mirip manusia, ketika wartawan mempertanyakan apa ada petunjuk tentang kegunaan mustika tersebut, Pasangan Mustari dan Jumarsih mengatakan hingga saat ini belum ada petunjuk, namun warga sekitar yang menyaksikan benda tersebut menyakini jika mustika itu memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit, olehnya kata Mustari bila ada warga yang meminta untuk saekedar obat maka dia merendam benda tersebut lalu airnya diberikan kepada warga yang meminta dan itu karena permintaan warga sendiri dan dia tidak berani berasumsi dan menjamin jika benda atau mustika yang didapatkannya mempunyai kelebihan apa-apa karena tidak ada petunjuk namun dia meyakini jika semua itu adalah pemberian dari Allah AWT dan semua itu ada tujuannya. (Naharuddin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar