Rabu, 26 Oktober 2016

Anak Merupakan Kekayaan Yang Tak Ternilai Harganya

Pinrang Sulpos – kehadiran seorang anak di tengahtengah keluarga merupakan sebuah anugrah yang tak ternilai harganya, selain daripada wujud dari ikatan darah sepasan suami istri juga anak merupakan generasi pelanjut yang tentunya diharapkan bisa menjadi anutan dan kebanggaan keluarga olehnya itu sebagai orang tua tentunya kelahiran sang buah hati mereka merupakan satu kebahagiaan yang tak ternilai hargannya dan sebagai wujud rasa syukur tersebut satu keluarga yang mendapat anugrah tersebut di sunnatkan untuk melaksanakan satu acara yang disebut AQIQAH.
Menurut Mr.Bround bahwa aqiqah tersebut adalah pengertian dari pemotongan atau penyembelihan hewan pada hari ke Tujuh kelahiran sang buah hati, dan pada saat aqiqah tersebut si anak yang merupakan sang buah hati akan diberikan nama atau gelaran yang baik dari orang tuanya. Adapun hukum aqiqah tersebut menurut Mr. Bround adalah sunnat bagi yang wajib menanggung belanja anaknya dan ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW : “ Barang siapa diantara kamu yang ingin beribadah untuk anaknya, maka hendaklah dia sembelihkan dua ekor kambing yang sama umurnya untuk seorang bayi laki-laki dan seekor kambing untuk bayi perempuan” (H.R. Ahmad) . Lanjut Mr. Bround sedangkan hadis lainnya juga menjelaskan bahwa : “ Anak yang lahir itu menjadi tanggungan (tergadai) sampai disembelihkan aqiqahnya yang di sembelih pada hari ketujuh dari hari lahirnya,dan dicukur rambutnya serta diberi nama “ (H.R. Ahmad dan Tirmidzi). Tetapi jika belum mampu melaksanakan aqiqah pada hari ketujuh, maka bisa dilaksanakan pada hari keempat belas,atau hari-hari yang lain dan waktu penyembelihan hewan aqiqah yang paling baik itu adalah waktu dluha, dan disunnatkan memasak lebih dahulu kemudian disedekahkan kepada fakir miskin. Bagi orang yang melaksanakan aqiqah boleh memakannya sedikit dari daging aqiqah tersebut, jika aqiqah itu adalah aqiqah sunnat dan bukan nazar Persyaratan hewan aqiqaqh adalah sama dengan hewan qurban yaitu binatang yang baik, gemuk dan tidak cacat. Adapun makna dari aqiqah tersebut adalah pernyataan syukur kepada Allah SWT atas karunia dan ni,matnya atas kelahiran seorang anak. Kelahiran seorang anak merupakan karunia dari Allah yang tak ternilai harganya sekaligus merupakan amanat dari Allah yang harus dipelihara dan di didik dengan sebaikbaiknya. Itulah sebabnya Nabi SAW menganjurkan kepada orang-orang yang memperoleh karunia anak hendaklah yang pertama dilakukan adalah membacakan adzan di telinga kanan dan iqamah pada telinga kirinya. (rauf p)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar